Proyek Tugas Mata Kuliah Kurikulum Pembelajaran Matematika
Nama : Pendi
NIM : 180341013
Program Studi : Pendidikan Matematika
Kelas : 3A
Dosen Pengampu : Eka Rachma Kurniasi, M. Pd.
Dosen Pengampu : Eka Rachma Kurniasi, M. Pd.
Instansi : STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
A. Pengertian Inovasi
Kurikulum
Inovasi adalah pembaharuan
yang berdekatan dengan perubahan atau perbaikan. Munculnya inovasi
disebabkan karena adanya masalah yang harus diatasi. Inovasi merupakan upaya
untuk mengatasi masalah tersebut. Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah
suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan
pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Menurut beberapa ahli makna
inovasi yaitu :
1. Roger (1983)
mengemukakan bahwa inovasi adalah ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit penerimaan lainnya.
2. Miles (1973) mengatakan,
bahwa inovasi adalah sesuatu yang disengaja, baru, perubahan khusus yang dianggap
lebih manjur untuk mewujudkan tujuan dari sebuah sistem.
3. Noel dan Nicols (1983)
mengemukakan, inovasi adalah suatu perubahan dalam salah satu komponen sistem
pendidikan yang bertujuan memperbaiki aspek-aspek tertentu dalam sistem sebagai
suatu keseluruhan.
4. Ibrahim dalam Subandiyah
(1992) mengemukakan, inovasi adal penemuan yang dapat berupa suatu ide, barang,
kejadian, metode yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat).
Sedangkan kurikulum
merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa
adanya kurikulum yang baikdan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang di cita-citakan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik
formal, informal maupun nonformal. Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi
kurikulum adalah usaha melakukan pembaharuan sistem kurikulum dalam
pembelajaran untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Beberapa faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
- Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
- Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan kesempatan sangat terbatas.
- Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun dan belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif.
- Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
- Keterbatasan dana.
B. Ciri-ciri Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
Menurut Mattew B. Miles (1973) ciri-ciri
inovasi kurikulum dan pembelajaran terdiri dari empat hal utama, yaitu :
1. Memiliki kekhasan
/ khusus, artinya suatu inovasi akan memiliki ciri yang khas dalam arti ide,
program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Hal utama
bercirikan spesifik adalah suatu inovasi memunculkan kondisi khusus, dan bukan
asal tersebar. Misalnya, program guru kelas rangkap (multi grade teachers),
yang dianggap memiliki ciri khusus disbanding dengan program sejenis yang ada.
2. Memiliki
ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan
kebaruan.
3. Program
inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, bahwa suatu inovasi akan
dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi
dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih
dahulu. Proses inovasi bukan suatu proses yang tiba-tiba dan tak sengaja,
tetapi merupakan suatu proses penemuan dengan perencanaan yang matang dan
diperhitungkan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakannya.
4. Inovasi yang
digulirkan memiliki tujuan. yaitu bahwa program inovasi yang dilakukan harus
memiliki apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi yang bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut dicapai dari sistem inovasi yang dilakukan.
C. Hasil
Inovasi Kurikulum
Perubahan-perubahan dan
pergantian-pergantian kurikulum sejak tahun 60-an hingga kini telah banyak
dirasakan, perubahan yang terjadi sebagai hasil pola pikir dan produktivitas
bagaimana inovasi dalam penyesuaian kurikulum yang selalu dianut oleh
masyarakat dapat dilakukan. Alasan kenapa itu bisa terjadi sslah satunya yaitu
hasil inovasi pendidikan. Berikut beberapa hasil inovasi berikut ini yaitu :
1. Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum yang menyesuaikan disesuaikan dengan
daerah sekolahnya dimana. Sebagai sumber belajarnya adalah dengan menggunakan
lingkungan maka besar kemungkinan murid dapat mengamati, melakukan percobaan
atau kegiatan belajar sendiri. Belajar mencari, mengolah, menemukan informasi
sendiri dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang ada di
lingkungannya merupakan pola dasar dari belajar. Secara khusus, muatan lokal adalah
program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang isi dan media
penyampaiaannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta
didik di daerah itu.
2. Pendidikan
Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda atau PSG adalah perpaduan
dari pelatihan kejuruan paruh waktu yang dikombinasikan dengan belajar paruh
waktu. Pemanfaatan dua lingkungan belajar terdapat di sekolah dan di luar
sekolah dalam kegiatan proses pendidikan, pendidikan keahlian dalam
profesional, yang menyatukan secara sistematik dan sinkron terhadap program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan keahlian yang di peroleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, semua itu terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
3. Broad Based
Kurikulum
Pendididikan Berbasis Luas (BBE) yang Berorientasi
Pada Kecakapan Hidup (Life Skill) Broad-based Education (BBE) adalah pendidikan
berbasis luas, yaitu pendidikan yang dapat membekali siswa dengan kecakapan
generic atau kecakapan hidup yang bersifat umum, yang memungkinkan mereka dapat
memiliki kecakapan akademik dan atau kejuruan, sehingga mereka dapat memasuki
dunia kerja dalam berbagai bidang keahlian, sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya. Kecakapan Hidup Sebagai Tujuan Pendidikan Tujuan semua mata
pelajaran pada kurikulum 1994/1999 dapat dirumuskan dalam bentuk kemampuan
dasar atau kompetensi dasar. Dengan Kurikulum 1994/1999 yang bersifat Subject
Matter Curriculum, guru dapat menyelenggarakan pembelajaran berbasis
kompetensi.
4. Kurikulum
Berbasis Kompetisi (KBK)
KBK menekankan pada keseimbangan soft skill (kemampuan dasar) dan hard skill (kemampuan
yang menonjol atau prestasi) dengan memfokuskan
kompetensi atau kemampuan seseorang. Melalui KBK, saya disiapkan atau dididik
sampai memenuhi kompetensi kelulusan yang diharapkan oleh lapangan pekerjaan.
5. KTSP
KTSP Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Lebih menekankan pada aspek pengetahuan. di
jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III. Jumlah jam pelajaran lebih
sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013.
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi. TIK sebagai mata pelajaran. Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.
Penjurusan mulai kelas XI. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
berbeda.
6. Kurikulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih
dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013. Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI.
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP. Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua
mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah
(saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik,
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil. Pramuka menjadi ekstrakuler wajib.
D. Hasil
Inovasi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
Brain Based Learning
Model pembelajaran inovasi ini berkembang sebagai
hasil dari penelitian yang dilakukan oleh pakar “Belajar Otak” dari Eric Jensen
(2004). Model ini memberikan dasar masukan bagi para pengembang pembelajaran
yang selama ini masih menggunakan dasar ilmu psikologi. Aspek yang ditelaah
dari inovasi ini, yaitu aspek keunggulan otak manusia yang diasumsikan memiliki
dukungan kuat terhadap gejala-gejala psikolog yang selama ini terlihat dari
bentuk dan performance siswa ketika mengikuti pembelajaran. Inovasi ini telah
melahirkan beberapa konsep baru dan membuktikan konsep-konsep dan teori-teori
yang selama ini banyak diperbincangkan dikalangan akademik. Misal konsep
Accelerated Learning, Peta Concept¸Visual Intelegence, Gestural Intelegence,
Kinestik Intelegence, Tactile Intelegence.
2. Model
Pembelajaran LCBT
Model Pembelajaran LCBT merupakan salah satu temuan
model pembelajaran yang berbasis atas berfikir Lateral. Dani Darmawan, dkk.
(2003:89) menjelaskan bahwa LCBT sangat penting membantu kecepatan dan melatih
berpikir kritis siswa dan dapat memberikan pengalaman berpikir kritis pada guru
dalam pengembangan stimulus-stimulus pembelajaran yang mampu merangsang siswa berpikir cepat, tepat,
dan bermakna selama pembelajaran. Model pembelajaran ini menerapkan prinsip
model latihan dan tutorial dengan melalui penerapan berpikir lateral atau
loncatan berpikir yang didukung oleh kemampuan visual dalam memahami informasi
pembelajaran dari layar komputer.
3. Model
pembelajaran ICARE
Model pembelajaran ICARE dalam mata pelajaran TIK,
diadopsi dari sistem pembelajaran ICARE yang pernah dikembangkan oleh
Department of Educational Technology, San Diago State University (SDSU) Amerika
Serikat. Sesuai dengan namanya ICARE, pembelajaran ini merupakan singkatan
dari lima kata, yaitu : (1) Introduction (pengenalan), (2) Connect
(menghubungkan), (3) Apply (Menerapkan dan Mempraktikan), (4) Reflect
(merefleksikan), dan (5) Extend
E. Kesimpulan
Inovasi kurikulum dan pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan
oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna.
Berbagai inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar
lebih giat dan senang belajar. Sebagai seorang guru yang
setiap hari berinteraksi dengan anak, maka tidaklah salah apabila terus-menerus
melakukan inovasi dalam pembelajaran. Kemauan guru untuk mencoba menemukan,
menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi
pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai
inovasi-inovasi baru yang segar dan mencerahkan.
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/52769458/8/Perubahan-Kurikulum.
diakses pada tanggal 9 Mei 2012
http://hertidayani.blogspot.com/2015/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html.
diakses tanggal 1 Desember 2015
Komentar
Posting Komentar